Peningkatan akan kebutuhan listrik Indonesia diperkirakan akan terus mengalamai pertumbuhan rata-rata 6,5% per tahun hingga tahun 2020. Oleh karena itu PT. PLN (Persero) harus menyediakan energi listrik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk setiap subsistemnya. Energi listrik sendiri adalah hasil dari perubahan energi mekanik yang tidak bisa disimpan, sehingga jika terjadi kehilangan energi listrik yang tidak tersalurkan secara tepat maka PT. PLN (Persero) akan mengalami kerugian. Maka perlu adanya perencanaan sistem distribusi yang tepat untuk menyalurkan energi listrik, agar energi yang tersalurkan tidak terbuang begitu saja. Tujuan dari penelitian yaitu meramalkan konsumsi listrik jangka pendek untuk setiap subsistem di wilayah Jawa Timur dengan metode Hibrida ARIMA dan Multilayer Perceptron (MLP). Pemodelan dilakukan di subsistem Kediri pada jam 13:30, 18:30, dan 05:30. Subsistem Paiton dimodelkan pada jam 13:30, 18:30, dan 22:30. Subsistem Ngimbang dimodelkan pada jam 13:30, 19:30, dan 22:30. Untuk subsistem Krian pemodelan dilakukan pada jam 11:00, 15:00, dan 22:30. Subsistem Krian-Gresik dimodelkan pada jam 14:00. 15:00, dan 22:30. Kriteria pemilihan model terbaik berdasarkan pada nilai MAPE data out sample. Dengan adanya peramalan ini diharapkan juga akan mengoptimalkan kinerja pembangkit-pembangkit yang mensuplai per subsistem distribusi listrik dalam proses load balancing yang sesuai dengan konsumsi pelanggan agar tidak ada energi listrik yang terbuang sia-sia atau bahkan terjadinya kelebihan kapasitas pemakaian.